Syaloom,
Apa kabar teman-teman PMK semua ? semoga selalu ada sukacita diantara kita semua ya. Kali ini blog PMK FEB Unsoed akan memberikan sebuah kisah inspiratif buat kita semua. selamat membaca..
Suatu waktu ada
seorang Ibu yang hidupnya dari berjualan tempe yang dibuatnya sendiri.
Ibu ini tinggal di sebuah desa di daerah Jawa Tengah.Setiap
hari Ibu ini melakukan aktifitasnya seperti biasanya, yaitu bangun pagi-pagi
dia terlebih dahulu bersekutu dengan Tuhan, berdoa, membaca Alkitab dan setelah
itu dia mengurus pekerjaannya di dapur dan berangkat ke pasar menjual tempe
yang telah di buatnya. Ibu ini hidup dengan sederhana, tapi sebagai seorang anak Tuhan
ia selalu mengucap syukur dengan apa yang Tuhan berikan kepadanya. Dalam
kesederhanaannya, ia selalu percaya bahwa Tuhan Yesus selalu memeliharanya.
Pada suatu hari seperti biasanya, ibu ini bangun pagi dan
seperti kebiasaannya ia bangun dan membaca Alkitabnya, berdoa dan setelah itu
ia ke dapur untuk mempersiapkan tempe yang akan di jualnya hari itu.Tapi pada saat ia akan mengambil tempe yang telah dibuat sehari
sebelumnya, betapa kagetnya begitu ia membuka tutup wadah tempe buatannya……
“Waduh….tempeku belum jadi….. masih berupa kedelai…Oh tidak” Kata ibu ini
mengeluh. “Wah bisa nggak makan aku hari ini kalau nggak ada tempe yang
bisa aku jual hari ini…… bagaimana ini” Kepanikan ibu ini mulai muncul. “Oh mungkin aku kurang berdoa sehingga masalah ini terjadi
padaku hari ini” kata ibu ini dalam hatinya. Ia duduk sebentar, menarik napas panjang dan mulai berpikir ”
Apa yang menyebabkan ini terjadi padaku ya ? Apa aku sudah berbuat dosa
atau ada sesuatu yang lain sehingga hal ini bisa terjadi?”
Ibu ini terus berpikir sedemikian rupa, menganalisa barangkali
dia berbuat dosa, sehingga masalah yang belum pernah terjadi, kini terjadi di
hari tersebut. Sampai ia mengambil keputusan untuk berdoa.
“Tuhan” Ibu ini mulai doanya.
“Kalau ada dosa, ampuni aku. Aku percaya Engkau sanggup buat
mujizat. Engkau tau bahwa kebutuhan hidupku tercukupi dari aku berjualan tempe
ini. Jadi aku percaya Engkau pasti tolong aku. Sekarang ya Tuhan tolong ubah
kedelai ini menjadi tempe seperti Engkau pernah mengubah air menjadi anggur”
Doa ibu ini dengan sungguh-sungguh.
“Dan sekarang aku berkata kepada kedelai ini, Dalam nama Tuhan
Yesus, aku perintahkan engkau berubah menjadi Tempe !” Perintah ibu ini. Ibu ini sering melihat bagaimana pendeta di gerejanya berdoa dan
bagaimana ia belajar Alkitab di gerejanya yang mengajarkan bagaimana anak Tuhan
diberi otoritas oleh Tuhan. Karena itulah ia belajar mempraktekkannya hari itu.
Apa Yang Terjadi ? Ibu ini setengah ragu ragu mulai membuka penutup wadah tempat
biasanya ia membuat tempe tersebut. dan…..
( apakah menurut saudara tempe itu
sudah jadi?)………………………………………….
Ternyata tempe tersebut belum jadi……… masih seperti sebelumnya
berupa tempe setengah jadi.
“Waduh… ya Tuhanku ternyata belum berubah” kata ibu ini setengah
berputus asa.
“Oh… mungkin aku kurang beriman” Ibu ini mulai menganalisa
keadaan tersebut.
“Sekarang aku harus lebih percaya lagi” Kata ibu ini sambil
mempersiapkan imannya ….
(Mungkin setengah dipaksa dirinya untuk percaya bahwa
itu bisa terjadi).
“Dalam Nama Yesus……..Aku berkata kepada kedelai ini…..
Berubahlah engkau menjadi Tempe yang terbaik” Perintah ibu ini kepada tempe
yang belum jadi tersebut sambil menumpangkan tangannya ke atas penutup wadah
tempe tersebut dengan penuh keyakinan. (Nah…..sekarang , menurut saudara
….apakah kedelai sudah berubah menjadi tempe ?)
Terus……..
Kembali bu ini meyakinkan dirinya sebelum membuka penutup wadah
tempe tersebut. Dan…………………………..
“Hah…..” Ibu ini menghela napas panjang kembali……. Ternyata kedelai tersebut masih tetaplah kedelai dan tidak ada
perubahan apapun. Ibu ini duduk lemas tak berdaya dalam keresahannya dan
kebingungannya.
“Ya Tuhan…. aku harus berbuat apa? Mengapa hal ini bisa terjadi
padaku. Aku nggak punya uang cukup untuk makan kalau hari ini aku tidak
berjualan tempe. Aku sudah mempraktekkan FirmanMu dengan iman sekalupun….. tapi
Tuhan…..kenapa Engkau tidak buat Mukjizat. Apa Tidak ada mukjizat lagi di jaman
sekarang?” kata ibu ini dalam hatinya yang semakin resah dan bingung berkecamuk
menjadi satu.
“oh…mungkin aku harus melangkah dengan iman” Pikir ibu ini
kemudian.
“ya…..benar….aku harus melangkah dengan iman dan menjual tempe
belum jadi ini ke pasar…. pasti Tuhan buat mukjizat dalam perjalanan. Bukankah
aku haru melangkah dengan iman untuk bisa terciptanya mukjizat. Bukankah itu
yang dikatakan di Alkitab?…. ya … aku harus berangkat ke pasar sekarang!”
Kemudian ibu ini mengambil tempe belum jadi ini dan
memasukkannya ke dalam keranjang pikulannya dan memondongnya ke punggungnya dan
bersiap berangkat ke pasar.
“Tuhan……. aku sudah melangkah dengan iman sekarang dan aku
percaya Engkau pasti buat mukjizat sekarang” Doa ibu ini
Di perjalanan, ibu ini menyanyi lagu pujian untuk membangkitkan
imannya dan belajar mempercayai Firman Tuhan.
“…….Bukan karena kekuatan…..namun RohMu ya Tuhan……Ketika ku
percaya …Mukjizat itu nyata” Lagu “Mukjizat itu Nyata” dilantunkan ibu ini
terus sambil melangkah ke pasar.
Setibanya di pasar, teman-teman seprofesinya bingung
karena ibu ini tiba di pasar kesiangan…. “Ya… ada keperluan” Kata ibu ini
menjawab teman-temannya yang menanyakan sebabnya kesiangan tiba di pasar.
padahal dalam hatinya berkata ” Yah…. ini gara-gara bergumul denga tempe dan kedelai”
Ibu ini menurunkan barang dagannya yang masih tertutup kain
tersebut, sambil menoleh ke dagangan tempe teman-temanya yang sudah mulai
habis, sedangkan dia sendiri belum berjualan karena kesiangan hari itu.
“Sekarang aku harus melihat bagaimana Tuhan sudah merubah
kedelai ini jadi tempe” kata ibu ini dalam hatinya.
Dengan perlahan sekali dia berusha mngintip di balik
keranjangnya dengan harapan kedelai sudah berubah menjadi tempe. (Sekarang
menurut saudara bagaimana ….. Apa ada Mukjizat terjadi untuk ibu ini?)
Yang terjadi berikutnya……
“Wah…. kok belum jadi juga” ibu ini mengeluh dan terduduk di
lapaknya di pasar tersebut…. lemas….putus asa
“Ya Tuhan aku berserah kepadaMu sekarang….. Apa yang Kau
kehendaki biarlah terjadi padaku” Doa ibu ini perlahan hampir menangis.
Tuhan Tau yang Terbaik untukmu
Tidak lama kemudian……. ibu ini melihat ada seorang ibu paruh
baya yang berjalan seolah mencari sesuatu dari suatu lapak ke lapak lainnya
hendak membeli sesuatu tapi tidak mendapat apa yang mau dibelinya.
Sampai ibu paruh baya tersebut berhenti di lapak ibu penjual
tempe tersebut.
“Ibu mencari apa…kok saya perhatikan mencari sesuatu tapi tidak
mendapat apa yang ibu mau beli” Kata ibu penjual tempe tersebut.
“ehmmm… saya cari tempe yang setengah jadi, bu…. itu loh… tempe
yang masih belum jadi tempe tapi masih kededai yang mau jadi tempe…. saya sudah
keliling ke seluruh penjual tempe di pasar ini tapi nggak ada yang jualan tempe
setengah jadi ” kata ibu tersebut.
Sontak…..ibu penjual tempe tersebut kaget…”untuk apa bu…..kok
cari tempe yang belum jadi”
” itu loh bu… anak saya yang tinggal di Jakarta, lagi ngidam
hamil muda dan ngidamnya itu kepingin tempe dari desa asalnya ini…. lha kalau
saya paketkan tempe ini ke Jakarta dan tiba di anak saya 2 hari lagi ya
tempe tersebut sudah nggak enak lagi. Jadi supaya pas…kan saya harus cari tempe
yang belum jadi. supaya kalau tiba di rumah anak saya 2 hari lagi…..pas
matangnya tempe tersbut dan enak kalau dimakan”
Langsung ibu penjual tempe ini tanpa sengaja berteriak
“HALLELUYAAA”
begitu bahagianya dia………”Oh ada bu…ada…. ibu perlu berapa
potong?”
“Wah saya borong semua deh berapa yang ibu punya” kata ibu paruh
baya tersebut.
…………….”ieit…eit tunggu dulu………….Jangan-jangan Tuhan sudah ubah
kedelai ini jadi tempe….. wah bisa batal ini tempe laku” kata ibu ini dalam
hatinya. (Berapa banyak dari kita sering meragukan Tuhan seperti ibu ini
yang mengira Tuhan salah waktu untuk buat mukjizat, sehingga dagangannya nggak
jadi laku, tender jadi batal dan sebagainya)
Ibu penjual tempe ini membuka penutup dagangannya perlahan
hendak melihat apa tempe yang belum jadi itu masih belum berubah.
“hah…. puji Tuhan…. masih berupa tempe belum jadi” kata ibu ini
dalam hatinya.
“Terima kasih ya Tuhan Engkau ternyata punya jalan keluar dalam
setiap masalahku dan selalu memperhatikan aku…… Terima kasih ya Tuhan” Doa ibu
ini menangis bahagia karena Tuhan sudah menolongnya.
Saudara, seperti kesaksian ibu penjual tempe tersebut di atas,
bukankah kita sering berlaku demikian? Tapi satu pelajaran dapat kita tarik
bahwa Tuhan sanggup buat Mukjizat dan sanggup buat jalan keluar untuk kita
tepat pada waktunya. Sering apa yang kita minta tidak diberikan Tuhan, tapi
Kita harus tetap percaya bahwa Tuhan berikan yang terbaik untuk kita. Amin
by : DN
0 komentar:
Posting Komentar